Sinopsis FTV 2014
FEROMON
Penulis:
Endik Koeswoyo
Ferona
17 tahun, adalah anak baik-baik, anak pengusaha kaya raya yang penurut. Berbeda
dengan Monic dan Rossa, Monic lebih suka bermimpi mendapatkan cowok ganteng,
kaya raya biar dia bisa kuliah maklum, Monic lahir darikeluarga kelas bawah. Di
sekolah itu yang diincer Monic adalah Mako, paling sempurna sesuai dengan
mimpinya.
Rossa
butuh cowok yang setia, dia tidak ingin sisa hidupnya menjadi seperti ibunya,
sedih ditinggal menikah lagi oleh Papanya. Di sekolah itu tidak ada, pemuda
yang diimpikan Rossa. Ferona? Baginya belajar adalah nomer satu, cita-cita
dulu, soal cinta itu masalah nanti. Ferona tidak pernah mau pacaran, dia udah
janji sama Mama dan Papanya, Ferona boleh pacaran setelah dia lulus kuliah,
cumlaude pula. Ferona memegang janji itu.
Ferona, gadis cantik ini baru saja merayakan ulang
tahun yang ke 17. Dia mendapat hadiah sempurna sepanjang hidupnya, sebuah rumah
mungil di dekat sekolahnya. Terlalu mewah? Enggak juga, karena jarak rumah Ferona
dan sekolahnya selama ini sangat jauh, harus berangkat pagi-pagi buta dengan
sopir dan kalau kesiangan sedikit udah kejebak macet, hal itulah yang membuat
Papa dan Mama Ferona memberikan hadiah rumah itu. Apalagi keluarga Ferona
adalah pengusaha property, tidak sulit mencarikan sebuah rumah untuk anak
mereka.
Ferona
memberikan kabar bahagia itu ke 2 sahabatnya, Monic dan Rossa, mereka heboh
banget, dan memutuskan untuk tinggal bertiga, maklum sejak kelas satu SMA,
mereka sudah satu genk. FEROMON adalah nama genk mereka, diambil dari nama
Ferona, Rossa dan Monic, begitulah mereka namai genk itu, FEROMON, aroma penuh
cinta tanpa cinta, namanya juga anak-anak.
Rossa
dan Monic ingin tinggal barengan Ferona, di rumah itu hanya ada sopir yang
sekaligus jadi satpam dan sesekali jadi juru masak. Monic dan Rossa beranggapan
kalau mereka akan lebih bebas keluar masuk tanpa harus mikirin ijin dari orang
tua mereka. Monic dan Rossa siap hidup “bebas” untuk mengejar cinta dan impian
mereka.
Hari
minggu, mereka heboh pindahan tapi ketika di rumah baru itu, Monic dan Rossa
sedikit kecewa. Dia melihat beberapa CCTV di sudut rumah, semua kegiatan mereka
terpantau oleh Papa dan Mama Ferona, jamam udah canggih. Ferona yang memang
sudah terbiasa menjadi anak yang dibawah pengawasan orang tua tidak
mempermasalahkan hal itu, toh CCTV-nya ada di luar rumah semua, tidak ada ruang
privasi yang disentuh CCTV. Tetapi siapa saja yang keluar masuk rumah ini pasti
akan ketahuan. Ferona menjelaskan, aturan sederhana, tinggal di rumah itu,
tidak boleh menerima tamu cowok atau lawan jenis siang, malam, pagi, atau sore,
tidak boleh pulang lebih dari jam 8 malam. Dengan malas Monic dan Rossa yang
udah terlanjur bawa barang akhirnya nurut.
Sebenarnya
Ferona, sejak awal udah didekatin sama Mako, cowok ganteng idaman di sekolah
itu, tapi sayang Mako ini terkenal suka gonta-ganti pacar. Namanya Ferona,
tidak pernah mau pacaran, Monic yang sebenarnya terobsesi oleh Mako, ganteng,
kaya, impian dia bangetlah. Mako jadi sebel banget nggak pernah bisa
mendapatkan Ferona. Mako akhirnya mendekati Monic, agar bisa deketin Ferona
tujuannya. Monic jadi kegeeran karena perilaku Mako yang makin hari makin
perhatian sama Monic.
Masalah
makin rumit ketika Monic jadi jarang pulang, dia ikut ke dunia Mako, menemani
Makomain-main, futsal, atau sekedar nongkrong dengan anak-anak klub mobilnya.
Makin hari, hubungan Monic, Rossa dan Ferona semakin berantakan. Mako
bener-bener membutakan Monic, nilai sekolah Monic hancur. Ferona dan Rossa
mencoba menyadarkan Monic, tetapi Monic tetep memilih Mako, Bahkan Monic tidak
lagi tinggal sama Rossa dan Ferona. Rossa dan Ferona hanya bisa menangis perih
ketika sahabat mereka jelas-jelas di ujung tanduk. Waki kelas sudah beberapa
kali menegur Monic karena sering telat dan tidak bisa mengerjakan tugas-tugas
sekolah. Ferona dan Rossa terus mencoba menyadarkan Monic. Tetapi Monic sudah
buta oleh cinta palsunya Mako.
Suatu
ketika, Monic hanya bisa menangis sedih ketika Mako tiba-tiba saja memutuskan Monic.
Mako tidak pernah mencintai Monic karena sebenarnya Mako itu maunya sama Ferona.
Monic syok dan sangat malu. Monic yang kalap karena dipermalukan Mako di halaman
sekolah, melempar Mako dengan sepatunya tepat di wajah Mako. Mako yang emosi
bersaha membalas mereka adu mulut untuk ada temen-temen yang melerai. Kepala
sekolah dan satpam juga ikut melerai. Monic akan di skors akibat perbuatannya
sudah memukul Mako. Mako malah meminta kepala sekolah untuk mengeluarkan Monic.
Monic benar-benar putus asa dan malu. Mako terus menuntut saat itu, melempar
muka teman sekolah dengan sepatu adalah tindakan kriminal dan harus dikeluarkan
dari sekolah. Kepala sekolah setuju, kepala sekolah tidak akan memaafkan
tindakan kriminal di sekolah. Mako tertawa senang, tetapi PLAK! Tiba-tiba saja Rossa
melempar muka Mako dengan sepatunya. Kepala sekolah dan Mako kaget. Rossa
bilang, dia juga harus dikeluarkan dari sekolah ini karena melempar Mako.
Kepala sekolah semakin geram, Monic dan Rossa akan di keluarkan dari sekolah. Ferona
menangis, dia mencoba membujuk kepala sekolah, tetapi kepala sekolah tidak
peduli. Siapapun yang melakukan tindakan criminal harus di keluarkan. Rossa
bahagia, dia bilang setidaknya dia tidak satu sekolah dengan cowok nggak punya
hari kayak Mako, semua cewek pernah dipacarin, dikibulin dan dibikin patah
hati, Rossa lebih bangga bisa lempar sepatu ke muka Mako dari pada sekolah di
tempat ini. Kata-kata Rossa yang sederhana tapi dari hati itu memunculkan
solodaritas, Plak, Plak, puluhan sepatu melayang ke arah Mako. Satu persatu
gadis-gadis sma itu mamu ke depan, berdiri di samping Monic dan Rossa. Mako
tidak bisaberbuat banyak selain pasrah. Dia tidak mungkin melawan, karena semua
cowok sudah lepas sepatunya siap di lempar ke Mako. Kepala sekolah Syok. Ferona
bilang ke kepala sekolah, apa perlu Ferona juga lepas sepatu? Kepala sekolah
geleng kepala, cukup, masalah ini urusan guru kesiwaan, bukan urusan dia selalu
kepala sekolah. Kepala sekolah akhirnya menyerahkan masalah ini ke guru Bidang
ke Siswaan untuk di selesaikan. Ferona, Rossa dan Monic tersenyum haru, mereka
pelukan. Monic janji, dia akan percaya
pada apa yang dikatakan kedua sahabatnya. -SEKIAN-
KETERANGAN:
Sinopsis FTV ini belum diproduksi. Jika anda tertarik
silahkan menghubungi saya selaku penulisnya via email
endikkoeswoyo@gmail.com.
UNTUK ANDA YANG MENCARI INFORMASI TENTANG HOTEL-HOTEL MURAH DI INDONESIA SILAHAN KLIK DISINI BANYAK DISKON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar